Ketua PTA Makassar Berikan Pembinaan Dalam Rapat Koordinasi Dengan Pengadilan Agama Se-Wilayah PTA Sulawesi Selatan
Pengadilan Tinggi Agama Makassar menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama dengan seluruh Pengadilan Agama se-wilayah Pengadilan Tinggi Agama di Sulawesi Selatan yang bertempat di Hotel Dalton Makassar pada tanggal 30 April 2025.
Rapat koordinasi dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris, para Hakim Tinggi, PTA Makassar, para Ketua, Panitera dan Sekretaris Pengadailan Agama se-wilayah PTA Makassar, serta para aparatur PTA Makassar sekaligus panitia rapat koordinasi.
Ketua PTA Makassar, Dr. Drs. H. Khaeril R., M.H., dalam sambutannya sekaligus membuka acara rakor menyampaikan bahwa rapat koordinasi penting dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja selama tahun 2024, dan menetapkan program kerja yang menjadi prioritas tahun 2025, termasuk prioritas yang ditetapkan oleh Badilag dan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Rakor dilaksanakan untuk membahas berbagai permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan teknis, kepaniteraan, administrasi perkara, dan kesekretariatan.
Acara pembukaan rakor secara resmi dibuka oleh Ketua PTA Makassar yang disertai dengan pemukulan gong. Suasana penuh semarak dan semangat tampak dari para peserta yang mengikuti rapat koordinasi.
Usai pembukaan rakor secara resmi, Ketua PTA Makassar memberikan pembinaan kepada segenap peserta rapar koordinasi. Ketua menyampaikan berbagai hal dalam pembinaannya yaitu terkait rencana pelaksanaan PTWP Mahkamah Agung Cup yang dirangkaikan dengan Munas IKAHI, rencana pelaksanaan PTA Cup, para istri Ketua, Panitera dan Sekretaris di PTA dan Pengadilan Agama se-Sulawesi Selatan perlu berpartisipasi aktif dalam kegiatan Dharmayukti Karini.
Lebih lanjut, Khaeril menyampaikan bahwa tahun 2025 adalah tahun peningkatan kualitas putusan dan berita acara persidangan sehingga harus sinkron antara putusan Hakim dengan berita acara yang dibuat oleh Panitera Pengganti. Dr. Khaeril juga menyampaikan terkait eksepsi, tujuan eksepsi, contoh dan cara pengajuan, serta penyelesaian eksepsi serta berbagai permasalahan-permasalahan lain yang terkait dengan penyelesaiakan perkara. Sebagai aparatur pengadilan seharusnya memberikan keadilan kepada masyarakat, melaksanakan tupoksi secara maksimal karena akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti.
Ketua PTA Makassar mengakhiri pembinaannya dengan menyampaikan kepada seluruh peserta rakor untuk selalu berhati-hati, menjaga integritas dan kedisiplinan serta menghindari berbagai bentuk pelanggaran yang dapat merusak citra dan nama baik lembaga peradilan, karena dengan adanya sanksi maka akan mengakibatkan tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga kualitas kinerja menjadi terganggu.
