Pembinaan Mental PTA Makassar: Menghadirkan Rasulullah Melalui Shalawat
Pengadilan Tinggi Agama Makassar melakukan pembinaan mental kepada seluruh aparatur PTA Makassar bertempat di aula kantor, pada hari senin, 6 mei 2025.
Pembinaan dipimpin langsung oleh Ketua dan didampingi oleh Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris PTA Makassar serta diikuti oleh para Hakim Tinggi, para Pejabat Struktural dan Fungsional, Panitera Pengganti, serta seluruh aparatur PTA Makassar.
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Dr. Drs. H. Khaeril R., M.H., dalam pembinaannya menyampaikan bahwa dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai aparatur peradilan harus berdasarkan kebijakan-kebijakan Badilag, terutama tahun ini kita dituntut untuk memperkuat integritas untuk menjaga marwah dan nama baik instansi Mahkamah Agung RI, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, serta selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt., ungkap, Dr. Khaeril dalam pembinaan apel pagi.
Usai pelaksanaan apel pagi, Ketua PTA Makassar melanjutkan pembinaannya melalui pembinaan mental. Ketua kembali menekankan kepada segenap aparatur PTA Makassar agar selalu disiplin dalam berpakaian maupun dalam bekerja. Menjaga etika, adab dan tata krama terhadap pimpinan. Ketua juga menghimbau kepada para Hakim Tinggi agar putusan hakim tingkat pertama yang dikuatkan dan berkualitas agar dipilih untuk diberikan penghargaan, sehingga para hakim termotivasi untuk membuat putusan yang baik. Dr. Khaeril berharap agar putusan-putusan tersebut dapat dikaji dengan melihat pertimbangan dari sisi sosiologis dan yuridisnya. Putusan-putusan tersebut dapat diambil dari berbagai jenis perkara seperti perceraian, kewarisan, harta bersama, kumulasi dan ekonomi syariah.
Selain itu Dr. Khaeril juga berharap agar semua file putusan dapat disimpan dan disatukan pada suatu media, sehingga nantinya dapat mempermudah hakim untuk melakukan pencarian file putusan yang dibutuhkan. Disampaikan pula kepada para hakim agar dapat membuat pertimbangan yang baik dengan menguraikan secara jelas pertimbangan yang diambil. Begitupula dalam pembuatan berita acara, agar keterangan para saksi dapat diolah dari sisi formil dan materilnya.
Pada waktu dan tempat yang sama, Drs. H. Samarul Falah, S.H., M.H., Hakim Tinggi PTA Makassar juga menyampaikan pembinaannya dengan tema menghadirkan Rasulullah Nabi Muhammad saw., melalui shalawat yang merupakan kelanjutan dari pembinaan mental sebelumnya.
H. Samarul Falah dalam mengawali pembinaannya, menyampaikan salah satu surah dalam al-Qur’an yaitu surah al-Anfal ayat 33 yang artinya, “Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka, dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan”. Ayat ini mengandung arti bahwa cara agar dalam diri manusia dijauhkan dari azab Allah adalah dengan selalu mengumandangkan salawat kepada Rasulullah saw., dalam kehidupan.
Samarul juga menyampaikan dalam beberapa hadis qudsi diriwayatkan bahwa “Bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku di manapun kalian berada”. Rasulullah akan selalu ada, manakala kita memanjatkan shalawat dalam suatu majelis manapun, sehingga dengan membaca shalawat pada Rasulullah, insya Allah Rasulullah akan hadir di tengah-tengah kita. Hadis lain yang artinya “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku di kuburanku, maka aku mendengarnya secara langsung, dan barangsiapa yang bershalawat kepadaku dari tempat yang jauh, Allah akan menyampaikan shalawat itu kepadaku”. Jadi, jika membaca shalawat dalam suatu majelis, maka Rasulullah pasti hadir. Dengan kehadiran Rasulullah inilah kita akan mendapatkan syafaat. Hadis selanjutnya yaitu yang artinya, “Jika bukan karena engkau (Muhammad), aku tidak akan menciptakan alam semesta/cakrawala”. Rencana Allah menciptakan Muhammad dengan didahului langit dan bumi adalah karena nabi Muhammad saw., sebagai rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, kita sebagai hamba Allah, umat Rasulullah, marilah selalu menyandarkan Rasulullah dalam hati serta memanjatkan shalawat kepadanya. Dalam hadis qudsi juga dikatakan, siapa yang membaca shalawat kepada rasulullah sebanyak satu kali, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali lipat. Sehingga dengan sering bersalawat, kita akan diingat oleh Rasullullah saw.
Samarul menyampaikan agar dalam hidup untuk selalu menampakkan keceriaan, kebahagiaan, dan tak lupa membaca shalawat kepada Rasulullah saw, dan hendaklah selalu bersyukur atas segala nikmat Allah swt. Sikap tersebut dapat diimplementasikan di kantor. Karena dengan bersyukur kita akan menjadi sehat, ceria, dan mendapat tambahan nikmat dari Allah Swt. selanjutnya dengan adanya kenikmatan, kita bukan mengubah gaya hidup, tetapi merubah sikap dan cara hidup dengan banyak bersyukur kepada Allah Swt. Saling membantu satu sama lain, toleransi dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor.
Hakim Tinggi PTA Makassar ini mengakhiri pembinaanya dengan menyampaikan falsafah bugis siri’ napacce yang mengajarkan pentingnya menjaga kehormatan diri, memiliki rasa solidaritas, dan peduli terhadap sesama. Menurutnya, falsafah ini dapat diiplementasikan di kantor, bahwa rasa malu akan muncul ketika pekerjaan kantor tidak selesai, padahal untuk kepentingan bersama.
Acara pembinaan kemudian ditutup setelah semua rangakaian acara telah selesai.
