PTA Makassar Gelar Pembinaan Mental Dan Umum, Tekankan Pentingnya Doa Untuk Orang Tua
Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Makassar menggelar kegiatan pembinaan mental dan pembinaan umum di Aula PTA Makassar, Senin (30/6/2025) usai apel pagi. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Ketua PTA Makassar dan didampingi Wakil Ketua serta Panitera PTA Makassar ini diikuti oleh seluruh aparatur PTA Makassar, termasuk para hakim tinggi dan pejabat fungsional dan struktural kepaniteraan dan kesekretariatan.
Dalam sesi pembinaan mental yang disampaikan oleh Hakim Tinggi PTA Makassar Drs. H. Hasbi, M.H., peserta diingatkan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua, bahkan setelah mereka meninggal dunia. Mengutip hadis Rasulullah SAW tentang terputusnya amal, Hasbi menekankan bahwa doa anak shaleh merupakan salah satu amalan yang sangat diharapkan orang tua.
"Terinspirasi dari hadis yang diriwayatkan tentang seorang laki-laki dari kaum Anshar yang bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, apakah masih ada kesempatan berbuat baik kepada orang tua?' Dan Rasulullah menjawab, 'Ya, masih terbuka,'" ujar Hasbi dalam paparannya.
Hasbi menjelaskan empat cara berbuat baik kepada orang tua yang telah meninggal berdasarkan hadis tersebut: Pertama, mendoakan kedua orang tua, dengan senantiasa mengingat jasa dan pengorbanan mereka, serta mendahulukan doa untuk orang tua sebelum doa untuk diri sendiri. Kedua, memohonkan ampunan kepada Allah SWT untuk kedua orang tua. Ketiga, memuliakan orang-orang yang dekat dengan orang tua dan memenuhi janji-janji yang pernah diucapkan orang tua, serta menghormati sahabat-sahabat orang tua. Keempat, bersilaturahmi dengan saudara-saudara karena tanpa kedua orang tua tidak akan bersaudara dengannya.
Untuk memperkuat pesannya, Hasbi menceritakan kisah seorang ulama yang bermimpi melihat para ahli kubur berebutan mendapatkan bingkisan. Saat ulama bertanya kepada seseorang yang tidak ikut berebut, orang tersebut menjawab sudah memiliki apa yang diperebutkan karena anaknya selalu mendoakannya setiap ada waktu yang lowong.
"Betapa dahsyatnya dan pentingnya doa anak untuk orang tua. Bahkan semua aktivitas kita yang merupakan amal saleh akan diterima amalannya oleh orang tua," tegas Hasbi.
Dalam sesi pembinaan umum, Ketua PTA Makassar Dr. Drs. H. Khaeril R., M.H., menyampaikan evaluasi kegiatan di penghujung bulan Juni 2025. Salah satu highlight yang disampaikan adalah suksesnya penyelenggaraan KPTA Cup yang baru pertama kali dilaksanakan dengan antusiasme tinggi.
"Pelaksanaan PTA Cup mendapat dukungan luar biasa dari pemerintah daerah. Meskipun ada kendala cuaca hujan, namun tidak mengurangi suksesnya acara, dan semua puas termasuk PTA Makassar yang meraih juara," ungkap Ketua PTA Makassar.
Ketua PTA juga menyampaikan perlunya rencana pelaksanaan Isbat Nikah Terpadu di Pangkep, mengingat kondisi geografis daerah tersebut yang memiliki banyak pulau dan kemungkinan adanya perkawinan tidak tercatat. Program ini penting untuk mengatasi permasalahan status perkawinan yang tidak diakui negara dan mencegah persoalan hukum terkait status anak, seperti yang terjadi di Belopa dengan 11 ribu perkawinan tidak tercatat.
Ketua PTA Makassar menekankan komitmen untuk meningkatkan peringkat kinerja dengan membentuk tim di setiap satuan kerja yang akan mengkoordinir input kinerja. Target yang ditetapkan adalah menjadikan PTA Makassar lebih unggul dari wilayah lainnya, terutama dalam hal persentase penyelesaian perkara tepat waktu dan monitoring tindak lanjut hasil temuan.
Kegiatan pembinaan ini diakhiri dengan menyampaikan KPTA Cup yang rencana nantinya akan dilaksanakan secara kontinyu setiap tiga tahun dengan penentuan wilayah tuan rumah yang akan ditetapkan kemudian, sebagai bentuk komitmen untuk terus mempererat silaturahmi dan meningkatkan kinerja institusi peradilan agama.