PTA Makassar Gelar Pembinaan Mental Spiritual, Ingatkan Pentingnya Pertanggungjawaban Amal Di Akhirat
Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Makassar menggelar Pembinaan Mental Spiritual pada Senin (1/12/2025) yang dipimpin oleh Ketua PTA Makassar Dr. Drs. H. Khaeril R., M.H., didampingi oleh Wakil Ketua dan Sekretaris PTA Makassar. Pembinaan diikuti oleh para Hakim Tinggi, pejabat struktural dan fungsional, serta seluruh aparatur PTA Makassar di Aula PTA Makassar.

Pembinaan mental diisi oleh Hakim Tinggi Dra. Hj. Martina Mulya, S.H., M.H. Kegiatan ini mengingatkan seluruh pegawai tentang pentingnya mempersiapkan bekal akhirat dan pertanggungjawaban atas setiap amal perbuatan di dunia. Dalam pembinaannya, Martina menyampaikan sebuah kisah inspiratif tentang seorang saudagar kaya raya yang ingin menguji siapa yang benar-benar peduli kepadanya. Saudagar tersebut bertanya kepada istrinya, "Maukah kamu menemaniku di kuburan?" Namun istrinya menolak. Ia kemudian bertanya kepada anaknya, namun sang anak menjawab, "Istri Ayah saja tidak mau, apalagi saya." Saudagar itu lalu mengumumkan, "Siapa yang bersedia menemaniku di kuburan, maka akan saya berikan sebagian dari harta saya." Karena tergiur dengan harta, akhirnya ada seorang lelaki miskin yang bersedia. Namun ketika berada di kuburan, yang diperiksa justru si miskin tersebut. Ia ditanya tentang apa yang dimilikinya. "Saya hanya memiliki kapak," jawabnya. Kemudian ditanyakan dari mana kapak itu diperoleh dan untuk apa digunakan. Hingga hari ke-40, si miskin terus memikirkan bagaimana jadinya jika memiliki banyak harta seperti saudagar tersebut. Akhirnya ia melompat keluar dari kuburan dan melemparkan kapaknya. Sang saudagar kemudian memberikan hartanya kepada si miskin, namun si miskin justru memberikannya kepada istrinya. Istrinya pun tidak ingin menerimanya. Akhirnya mereka sepakat untuk hidup sederhana.

"Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Sekecil apapun yang kita lakukan di bumi ini tetap akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat," pesan Martina kepada seluruh peserta pembinaan. Hakim Tinggi tersebut menekankan bahwa harta dunia yang melimpah tidak akan menemani manusia di alam kubur. Yang akan dimintai pertanggungjawaban adalah setiap amal perbuatan, sekecil apapun itu, baik berupa harta maupun pekerjaan yang dilakukan selama hidup di dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PTA Makassar Dr. Drs. H. Khaeril R., M.H., menyampaikan pengarahan umum terkait berbagai program organisasi internal dan kegiatan PTA Makassar. Pengarahan tersebut meliputi Bantuan Sosial (Bansos), PTWP, pengelolaan Zakat, Qurban, Bapor, PPHIN, dan Dharmayukti Karini. Ketua PTA Makassar mengingatkan pentingnya koordinasi dan sinergi dalam pelaksanaan program-program tersebut guna meningkatkan kualitas pelayanan publik di lingkungan PTA Makassar. "Kita harus memastikan semua program berjalan dengan baik dan memberikan manfaat optimal, baik bagi internal organisasi maupun masyarakat yang dilayani," ujar Ketua PTA Makassar.
Pembinaan Mental Spiritual ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran spiritual pegawai PTA Makassar agar senantiasa bekerja dengan penuh tanggung jawab dan mengutamakan nilai-nilai kejujuran serta keikhlasan dalam menjalankan tugas.
