PTA Makassar Saksikan Pagelaran Wayang Kulit
Bertempat di ruang command centre Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Makassar, Ketua PTA Makassar bersama-sama dengan Hakim Tinggi, Pejabat kepaniteraan dan Kesekretariatan PTA Makassar menyaksikan pegelaran wayang kulit yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam rangka memperingati HUT ke-78 Mahkamah Agung RI dan Pemecahan Rekor MURI “Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon Semar Bangun Khayangan yang ditonton oleh empat lingkungan Badan Peradilan Seluruh Indonesia” pada hari Jumat, 25 Agustus 2023.
Acara diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan secara resmi oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H.,M.H. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pagelaran Seni wayang kulit ini sedang ditonton secara langsung di halaman gedung Mahkamah Agung pada warga peradilan yang ada 17 satuan kerja di wilayah Jakarta oleh warga peradilan pada empat lingkungan peradilan. Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara yang jumlahnya sebanyak 960 satuan kerja pengadilan di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi sebuah kemeriahan tersendiri bagi perayaan ulang tahun Mahkamah Agung yang ke-78. Pagelaran wayang kulit ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian acara peringatan Hut ke-78 Mahkamah Agung yang dilaksanakan sejak tanggal 8 Agustus 2023 yang lalu, dengan beberapa rangkaian acara antara lain peluncuran 5 aplikasi baru karya inovasi dari putra-putri Mahkamah Agung, penyerahan Anugerah Mahkamah Agung 2023 dan pemutaran Film Pesan Bermakna Jilid III sebagai kado persembahan istimewa bagi ulang tahun ke-78 Mahkamah Agung Republik Indonesia. Ungkapnya.
Lebih lanjut Ketua Mahkamah Agung mengatakan Pagelaran wayang kulit ini mengisahkan tentang seorang tokoh pewayangan bernama Semar yang berusaha untuk membangun Khayangan, namun khayangan yang dimaksud bukanlah istana yang megah melainkan sebuah falsafah yang bertujuan untuk mengembalikan sikap para pemimpin agar lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya. Menurut Semar, seorang pemimpin harus memiliki sifat asah, asih, asuh, ngopeni memelihara dan ngayemi memakmurkan dengan tujuan agar terciptanya negeri yang makmur, adil, sejahtera, dan Sentosa, Gemah Ripah Loh Jinawi. Lakon yang akan dimainkan oleh para dalang banyak mengandung nilai keteladanan bagi kita semua khususnya bagi para generasi milenial yang mana tokoh Semar tersebut menginginkan supaya Pandawa sebagai ilustrasi dari pada pemimpin bisa lebih memikirkan nasib rakyatnya dan tidak bertindak sewenang-wenang sehingga menimbulkan konflik antara para petinggi negara dan rakyatnya yang menuntut adanya perubahan di kerajaan Amarta.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Museum Rekor dunia Indonesia yang diwakili oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Nadri. Atas penghargaan Rekor MURI pagelaran wayang kulit dalam rangka ulang tahun Mahkamah Agung yang ke-78 dengan lakon Semar Mbangun kayangan yang ditonton oleh empat lingkungan peradilan di seluruh Indonesia.
Mengakhiri sambutannya Ketua Mahkamah Agung berharap semoga pagelaran wayang kulit ini dapat memberikan tontonan yang menghibur dan bisa memberikan pelajaran serta tuntunan yang bermanfaat sekaligus melestarikan budaya bangsa.
Acara dilanjutkan dengan prosesi penyerahan piagam penghargaan museum rekor dunia Indonesia yang diserahkan secara langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Nadri, serta prosesi penyerahan tokoh wayang kulit kepada para Dalang yang kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan pagelaran wayang kulit dengan Lakon Semar Bangun Khayangan.
